Pekanbaru,PP
Diduga salah satu gudang di jln Pasir Putih,desa Baru, kecamatan Siak Hulu,kabupaten Kampar prop
insi Riau tepat nya di samping gedung UPT SD Negeri 011 Desa Baru di jadikan tempat penampungan atau transit barang2 ilegal yang di duga kuat berasal dari Pelabuhan dagang atau pelabuhan tikus di kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi, hal tersebut di katakan
sumber yang layak terpercaya yang tidak bersedia nama nya di catut media.
Menurut informasi yang diperoleh,barang ilegal berasal dari luar negeri berupa pakaian bekas, kacang hijau, pakaian baru, cabe kering, sosis dan ban baru asal negara RRC.
Lagi di katakan sumber,seluruh barang ilegal tersebut sengaja masuk melalui kota Pekan Baru hanya sekedar transit yang kemudian seluruh barang tersebut akan di kirim ke Propinsi Sumatra Utara untuk menghindari pajak ke negara.
Pewarta yang mencoba melakukan investigasi ke gudang tersebut dan guna mengkonfirmasi tetapi tidak berhasil menemui seorang pun namun di peroleh keterangan dari warga bahwa posisi gudang dari pintu besi pagar sekitar 100 meter bukan berarti keadaan gudang sunyi tanpa ada kegiatan.
"Aktivitas pekerja biasa nya dari jam sembilan pagi sampai jam lima sore jika ada orang luar yang masuk ke dalam paling sedikit ada sekira lima puluhan orang yang menjadi buruh kuli angkut", kata salah seorang warga sekitar lokasi gudang.
Sementara itu di tempat terpisah, Nelson Hutahaean selaku Ketua Umum DPP LSM KIPPI( Komunitas Insan Peduli Pers Indonesia) pada Selasa (05/12/2023) mengatakan, dari hasil pengumpulan dokumen dan pengembangan informasi di duga kuat gudang yang berlokasi di jalan pasir putih merupakan jaringan mafia besar simata sipit yang punya nama gelar ber ubah ubah dari bos joni sampai gelar bos jokowi.
Masih kata Ketua ini, kuat dugaan mafia besar ini tidak segan-segan menghamburkan uang kepada media yang mengetahui, bahkan baru- baru ini kapal milik bos Joni yang tenggelam di kuala tungkal berhasil menutup para awak media yang memberitakan dari media yang ada di provinsi Jambi sampai propinsi Riau dengan memberikan sejumlah uang kepada beberapa oknum awak media, kata Hutahaean.
" LSM KIPPI melalui insan pers yang ikut tergabung sudah berkali- kali melakukan pemberitaan mulai dari tenggelam nya kapal 'hantu' di kuala tungkal namun seperti pihak penegak hukum terkesan tidak peduli di duga kuat si mafia besar di lindungi para oknum tertentu", kata lelaki bermarga ini mengakhiri.
Di harapkan Kapolri dan Kapolda Riau serta Kapolda Jambi agar melakukan penyelidikan terhadap mafia penyeludup ini karena di duga sudah bertahun melakukan penyeludupan dari luar negeri sehingga akibat perbuatan si bos besar disinyalir Pajak Negara telah di rugikan sedikit nya miliaran rupiah.
Sampai di mana perkembangan informasi ini akan terus di ikuti pemberitaan nya.(red/team kippi)
Posting Komentar