Labuhanbatu , Top Melayu
Non Governmental Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) perlu mengambil posisi sebagai mitra kritis bagi pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu mendatang dari pada membangun hubungan konfrontatif. Hal ini didasari adanya program-program pembangunan yang belum menyentuh keseluruhan permasalahan yang dihadapi masyarakat, sehingga seringkali kemudian diambil alih oleh LSM terkait.
Demikian disampaikan Calon Bupati Labuhanbatu, dr. Hj Maya Hasmita, Sp.OG, MKM, dalam acara diskusi Satu Jam Kojar JITU Bersama dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG, MKM dan H. Jamri, ST Untuk Mengupas Ide Cerdas dan Pemikiran JITU (Jeli, Insiatif, Toleran & Ukur) Calon Bupati Labuhanbatu dan Wakil Bupati Labuhanbatu masa priode 2024-2029 Menuju Indonesia Emas 2045 di Aula Cafe Wisma ALMIRA Rantauprapat, Rabu (06/11/2024).
Menurutnya NGO harus menjadi mitra yang kritis bagi negara atau pemerintah. Mitra yang kritis dimana NGO dan pemerintah saling bekerja sama dengan tetap mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai kurang tepat dalam menyejahteraan rakyat. “NGO dapat mengingatkan pemerintah ketika ada permasalahan yang belum diselesaikan dengan baik. Demikian juga pemerintah harus dapat menerima masukan dari LSM. Sehingga antara LSM dan pemerintah dapat saling berdampingan demi kepentingan bangsa dan negera”, jelasnya
Sebagian orang menganggap di Kabupaten Labuhanbatu posisi LSM dengan pemerintah daerah seolah-olah seperti ada konfrontasi atau pertentangan. “Selama ini hubungan seperti aktivis pengiat anti korupsi LSM CIFOR “Corruption Indonesia Funtionary Observation Reign” dan Lambaga Perlindungan Anak (LPA) di Kabupaten Labuhanbatu dan telah berdirinya wadah bernama Forum Daerah Usaha Kecil Menengah disingkat FORDA UKM Pasar Glugur Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu dengan pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu seolah-olah terjadi konfrontasi namun konfrontasi disini bukan konfrontasi fisik melalinkan konfrontasi dalam hal berbeda pendapat.” Tuturnya sehingga demi kepentingan masyarakat hubungan antara NGO dengan pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu tidak bisa konfrontatif melainkan sebagai mitra yang kritis.
“Saya sangat berterima kasih kepada pengurus, konseptor, panitia maupun rekan-rekan yang bernaung di KOJAR JITU membuat acara Diskusi Satu Jam Kojar JITU Bersama dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG, MKM dan H. Jamri, ST Untuk Mengupas Ide Cerdas dan Pemikiran JITU (Jeli, Insiatif, Toleran & Ukur) Calon Bupati Labuhanbatu dan Wakil Bupati Labuhanbatu masa periode 2024-2029 Menuju Indonesia Emas 2045 yang menjadikan konsep kami bila terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu 2024-2029”jelasnya
Dalam diskusi dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG, MKM mengatakan Indonesia baru-baru ini mengeluarkan peraturan baru yang mempermudah pemerintah untuk menggunakan jasa organisasi sosial. Hal ini mencerminkan pergeseran dalam hubungan antara pemerintah dan LSM di Indonesia. Peraturan Presiden No 16 Thn 2018 tentang pengadaan barang dan jasa publik berpotensi meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan untuk masyarakat miskin dan terpinggirkan. Mereka adalah kelompok masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan terisolasi, kelompok minoritas agama dan etnis, kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak dan orang muda, dan orang-orang dengan disabilitas–yang sering kali tidak terjangkau oleh layanan pemerintah. Peraturan ini juga dapat memberikan akses ke pendanaan yang sangat dibutuhkan untuk LSM kecil dan organisasi berbasis kepercayaan yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan orang-orang yang secara sosial dan ekonomi terpinggirkan.
Program dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG, MKM Membuat LSM Bekerja
Selama 15 tahun terakhir, Indonesia telah memangkas tingkat kemiskinan lebih dari separuhnya, dari 24% pada tahun 1999 menjadi 11% pada tahun 2014. Tetapi ketimpangan terus meningkat, dan menjangkau mereka yang berada di paling bawah akan lebih sulit. Banyak organisasi berbasis kepercayaan seperti contoh pelaku UMKM, Forum Daerah Usaha Kecil Menengah disingkat FORDA UKM Pasar Glugur Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu, KOJAR JITU yang mana Komunitas Jurnalis dan LSM dan juga NGO yang
telah mengembangkan jaringan yang kuat di komunitas lokal dan telah membangun institusi dan struktur untuk pelayanan masyarakat. Jika pemerintah daerah ingin mencapai target penurunan tingkat kemiskinan dan target pembangunan manusia. Pemerintah daerah perlu bekerjasama dengan organisasi-organisasi ini untuk memperluas dan meningkatkan layanan bagi mereka yang paling membutuhkan. Dari pada menyiapkan infrastruktur layanan baru, pemerintah daerah dapat memanfaatkan apa yang sudah ada
Menurut pasangan nomor urut 2 dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG, MKM dan H. Jamri, ST terpilih Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu masa periode 2024-2029 mengatakanm enerjemahkan perubahan dalam peraturan menjadi layanan yang lebih baik bagi masyarakat tentunya harus melibatkan LSM diantaranya LSM anti korupsi Corruption Indonesia Funtionary Observation Reign disingkat “CIFOR” dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Labuhanbatu dan Forum Daerah Usaha Kecil Menengah disingkat FORDA UKM Pasar Glugur Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu dan KOJAR JITU yang mana Komunitas Jurnalis dan LSM dan pemerintah daerah untuk bekerja dalam kemitraan yang tulus, saling percaya dan menghormati. Kedua mitra harus memastikan bahwa mereka tetap bertanggung jawab satu sama lain dan kepada komunitas yang mereka layani.
Sisi lain, dr. Hj Maya Hasmita, Sp.OG, MKM menjawab tentang pentingkah peran media massa bagi pembangunan daerah ? Peran media sangat penting dalam upaya memajukan daerah. Pasalnya melalui pemberitaan media, masyarakat bisa mengetahui perkembangan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan. Menurut pendapat saya bahwa kemajuan suatu daerah sangat ditentukan oleh keterlibatan seluruh stakeholder termasuk media dan saya menilai, peran para kontributor dan kegiatan serta hasil-hasil daerah Kabupaten Labuhanbatu kepada Provinsi Sumatera Utara pada karena dipublikasikan melalui media. Sebenarnya kita semua menyadari benar, bahwa hasil-hasil pembangunan maupun program dan kegiatan kebijakan, yang direalisasikan oleh pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu, tidak akan dapat diketahui oleh masyarakat luas jika tidak dikomunikasikan melalui media.
Ia juga menambahkan bahwa nantinya hasil dari diskusi ini pasangan nomor urut 2 dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG, MKM dan H. Jamri, ST terpilih Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu masa periode 2024-2029 akan menjadi masukkan kami dalam program kerja nanti sesuai dengan keinginan rekan-rekan jurnalis dan rekan-rekan LSM maupun semua kalangan.
Mengutip kata bijak abgd alex “Pemimpin terbesar belum tentu orang yang melakukan hal-hal terbesar. Dialah yang membuat orang melakukan hal-hal terbesar dan tugas dari para pemimpin adalah untuk menciptakan atau menyediakan kerangka yang kuat mengenai apa yang dapat mereka pelajari, kerja keras menjadi produktif dan mendapat penghargaan yang sesuai”. Kata dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG, MKM mengakhiri
“Kita sudah mencatatan dalam berlangsungnya acara Diskusi Satu Jam Kojar JITU Bersama dr. Hj. Maya Hasmita, Sp.OG, MKM dan H. Jamri, ST Untuk Mengupas Ide Cerdas dan Pemikiran JITU (Jeli, Insiatif, Toleran & Ukur) Calon Bupati Labuhanbatu dan Wakil Bupati Labuhanbatu masa periode 2024-2029.
Hal ini menjadi program kerja dan masukkan dari kami dan kami jika terpilih Bupati Labuhanbatu dan Wakil Bupati Labuhanbatu masa periode 2024-2029 nanti dan bilamana sesuai akan memasukkan poin kesepakatan ke dalam draft yang akan dikerjakan. Semoga dengan kerja bersama ini bisa menghasilkan rancangan dan masukkan untuk kesejahteraan maryarakat Labuhanbatu kedepan,” harapnya Calon Wakil Bupati Labuhanbatu, H. Jamri, ST.menambahkan.
Berita : Nelma
Posting Komentar